Hmmmmm
akhir-akhir ini saya tertarik untuk membaca mengenai Balanced Scorecard.
Maklum, di era 2000an Balanced Scorecard sedang ramai sekali dibicarakan
khususnya pada lembaga keuangan di Eropa saat krisis ekonomi 2008 terjadi. Lalu
apa itu Balanced Scorecard? Bagaimana munculnya Balanced Scorecard? Dan apa
yang menjadi keistimewaan Balanced Scorecard? Di sini saya akan mengulas
sedikit tentang Balanced Scorecard.
Balanced
Scorecard muncul dari suatu argumentasi sederhana yaitu bahwa model keuangan
dari bisnis saja tidak lagi mencukupi sebagai cara utama dalam mengelola
kinerja. Model keuangan memang bermanfaat untuk menyediakan detail mengenai apa
yang terjadi kemarin tetapi hanya sedikit bermanfaat dalam mengelola
perkembangan dari bisnis. Hal ini dikarenakan model keuangan menampilkan
data-data yang didapatkan secara historis dan menggambarkan kinerja masa lalu
perusahaan sehingga sulit untuk menggambarkan situasi apa yang akan terjadi di
masa depan.
Pada akhir
1980-an, ide Balanced Scorecard berkembang karena perusahaan sudah mulai
berpikir untuk menyeimbangkan informasi
kinerja non-keuangan dengan data-data keuangan. Integrasi antara kinerja
non-keuangan dan data keuangan akan membantu perusahaan untuk menentukan
strategi dalam menghadapi tantangan di masa depan.
Dimulai pada
tahun 1990 dimana Kaplan dan Norton memimpin suatu studi terhadap 10 perusahaan
termasuk CIGNA, Apple Computer, dan HP. Studi ini dilakukan dengan alasan untuk
mencari kesadaran yang tumbuh diantara para pemimpin perusahaan mengenai ketidakcukupan
matriks keuangan.
Pada saat itu
Kaplan dan Norton menerima suatu presentasi dari perusahaan Analog Devices yang
menceritakan bagaimana Analog Devices telah berhasil menggunakan apa yang
disebutnya “Scorecard perusahaan” untuk memonitor kinerja. Scorecard tersebut
termasuk kinerja yang berhubungan dengan waktu pengiriman konsumen, kualitas,
waktu siklus untuk proses manufaktur dan efektifvitas dari pengembangan produk
baru, serta juga ukuran keuangan. Bermula dari Scorecard Analog Devices ini,
Kaplan dan Norton memformulasikan generasi Balanced Scorecard yang pertama.
Balanced
Scorecard klasik diposisikan sebagai suatu sistem pengukuran yang dimulai
dengan menangkap kinerja dari 4 perspektif yaitu perspektif keuangan dan tiga
dari non-keuangan: konsumen, proses internal, seta pembelajaran dan inovasi.
Pertanyaan
mengenai Balanced Scorecard kemudian muncul. Lalu, apa yang menjadikan Balanced
Scorecard begitu istimewa?
Ada 4
keunggulan Balanced Scorecard yaitu sebagai berikut
1. Balanced
Scorecard merefleksikan misi dan strategi perusahaan secara top-down
Kebanyakan
pengukuran yang dilakukan oleh perusahaan secara bottom-up yaitu dengan
mendapatkannya melalui aktivitas local atau ad
hoc process Terkadang cara tersebut tidak relevan terhadap strategi
perusahaan secara keseluruhan dan nantinya konsistensi akan dipertanyakan
2. Balanced
Scorecard selalu melihat kedepan
Balanced
Scorecard bertujuan untuk kesuksesan sekarang dan masa depan. Pengukuran financial
secara tradiosional hanya menjelaskan bagaimana kinerja perusahaan pada periode
sebelumnya tanpa mengindikasikan bagaimana seorang manajer dapat meningkatkan
kinerjanya di masa mendatang. Balanced Scorecard menjelaskan apa yang tidak
dijelaskan oleh model keuaangan tradisional.
3. Balanced
Scorecard mengintegrasikan pengukuran eksternal dan internal
Hal tersebut
membantu manajer untuk melihat trade-off
apa saja yang telah dilakukan oleh perusahaan antara pengukuran kinerja di masa
lampau dan membantu memastikan kesuksesan di masa depan tercapai tanpa
mengorbankan hal lainnya
4. Balanced
Scorecard membantu perusahaan untuk fokus
Banyak
perusahaan berusaha untuk mencoba berbagai jenis pengukuran tanpa mengetahui
jenis pengukuran mana yang dapat mereka gunakan. Disini, Balanced Scorecard
mengharuskan manajer untuk fokus terhadap pengukuran-pengukuran yang paling
kritis terhadap kesuksesan dari strategi perusahaan. 15-20 pengukuran berbeda
dirasa cukup untuk suatu perusahaan. Setiap pengukuran didesain agar sesuai
dengan unit yang diukur
sumber:
Kaplan dan Norton. 1993. Harvard Business Review. September-Oktober
Makhijani dan Creelman. 2012. Menciptakan Balanced Scorecard untuk Organisasi Jasa Keuangan. Esensi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar