Beat
The Giant – Local Challenger
Sekarang
saya akan me-review model kedua dari buku Mas Yuswohady “Beat The Giant” yaitu
Local Challenger. Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya bahwa perusahaan
local challenger adalah perusahaan yang menggunakan kearifan local sebagai
salah satu kekuatannya tetapi masih memiliki kekurangan dalam sumber daya.
Salah
satu kekuatan para local challenger terletak pada local uniqueness. Keunggulan
tersebut dibagi menjadi beberapa bagian yaitu sebagai berikut:
1.
Local Market Understanding yaitu pengetahuan
terhadap situasi, kondisi, dan karakteristik (struktur industry, regulasi, peta
persaingan, dan lain-lain) di pasar local.
2.
Local customer knowledge yaitu pemahaman
terhadap kondisi sosiokultural, nilai-nilai dan perilaku konsumen local.
3.
Local culture-local wisdom yaitu penggunaan
cara-cara pengelolaan sumber daya yang berbasis pada budaya dan kearifan local
.
4.
Local relationship yaitukemampuan membangun
hubungan kedekatan yang unik dengan
konsumen atau partner local yang menjadi sumber daya saing ampuh dalam
menghadapi merek global.
Walaupun
local uniqueness tersebut dapat dijadikan suatu keunggulan, akan tetapi hal
tersebut juga menjadi suatu kelemahan bagi perusahaan local challenger.
Contohnya, perusahaan local challenger dapat menggunakan kearifan local
tersebut untuk menarik konsumen di Indonesia, akan tetapi apabila hal tersebut
dilakukan untuk menarik konsumen di luar negeri maka kearifan local tersebut
tidak dapat dapat diterima begitu saja oleh masyarakat setempat karena memang
budaya mereka berbeda. Butuh edukasi lebih agar mereka mau menerima produk
local challenger dengan kearifan lokalnya. Selain itu, focus pada kearifan
local tentu tidak sustainable. Perlu kita ketahui bahwa perusahaan global yang
usdah lama beroperasi di Indonesia akan memahami perilaku konsumen di Indonesia
beserta budayanya. Kita dapat mengambil contoh bagaimana Unilever yang memiliki
posisi dominan di produk seperti pasta gigi, sampo, sabun dan lain-lain.
Untuk
itu, bagi pemain local challenger terdapat dua strategic route yaitu sebagai
beikut:
1.
Focus on your local uniqueness
a.
Be a local authoritative
Kita sebagi peman local memiliki
hak-hak yang tidak dapat dimiliki oleh pemain asing. Maka dariitu sangat
penting bagi pemain local untuk memosisikan diri sebagai merek yang paling
menguasai karifan local. Hal tersebut data kita lihat dalam diri MTGdimana MTG (Martha
Tilaar Group) memosisikan dirinya sebagi perusahaan yang sangat mengetahui
kearifan local dan menggunakannya sebagai keunggulan bersaing mereka.
b.
Build emotional connection with local customer
Salah satu cara untuk membentuk
emotional connection dengan local customer adalah dengan menyentuh emosi mereka
dengan rasa nasionalismedan kecintaan akan budaya-budaya lokal. Hal ini seperti yang dilakukan oleh Sido
Muncul lewat produk andalannya yaitu Tolak Angin. Dalam beberapa iklan, Tolak
Angin menggunakan beberapa warisan budaya Indonesia yang mengobarkan rasa
nasionalisme kita karena pada saat waktu itu beberapa warisan budaya ndonesa
berusaha diklaim oleh Malaysia.
c.
Be an icon
Maksudari be an icon adalah ketika
sebuag merek dapat memberik solusi terhadap masalah-masalah social yang
dihadapi oleh masyarakat. Pegadaian muncul dengan slogan mengatasi masalah
tanpa masalah dan telah membantu memecahkan masalah masyarakat Indonesia dengan
sisem gadainya.
d.
Authentic value through local wisdom
Untuk membangun local
advantage,perusahaan local juga dapat memberikan konsep layanan yang bersumber
dari kearifan local seperti nilai-nilai budaya Indonesia. Dwi Sapta IMC (sebuah
agensi komunikasi terintegrasi local) melakukan hal yang sama pada dirinya
sehingga membedakan dirinya denga perusahaan asing. Dwi Sapta memberikan
pelayanan tertinggi pada kliennya dengan menggunakan budaya Indonesia yang
ramah terhadap konsumen
e.
Blending east and west
Keunikan local juga bisa dibuat
dengan cara mengawinkan budaya timur dan budaya global atau budaya barat. Batik
Alleira adalah satu contoh perusahaan local challenger yang mengawinkan dua
unsure budaya tersebut. Dalam hal ini, Alleira menggunakan batik tradisional
dengan mengkolaborassikannya dengan trenad warna global.
2.
Chase global frontier
a.
Build your own resources
b.
Collaborate with global partners