Rabu, 29 Mei 2013

Beat The Giant II - Smart Flanker



Di artikel sebelumnya saya telah me-review model 4 generic strategies to beat the giant. Nah di artikel kali ini saya akan me-review lebih dalam mengenai smart flanker pada buku “Beat The Giant” karangan Mas Yuswohady.
Seperti yang telah dijelaskan di artikel sebelumnya bahwa perusahaan-perusahaan yang berada di posisi smart flanker adalah perusahaan-perusahaan yang tidak memiliki high local advantage dan juga tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk disebut global best practice. Nah akan tetapi perusahaan-perusahaan yang berada di posisi smart flanker memilki sifat-sifat berikut ini yang dapat dijadikan sebagai keunggulan bersaing:
1.       Speed
Salah satu keunggulan perusahaa-perusahaan yang berada di posisi smart flanker adalah kecepatan. Kecepatan yang dimaksud adalah kecepatan dalam mengambil keputusan dan adapatasi terhadap perubahan lingkungan. Perusahaan-perusahaan ini umumnya masih kecil, bersifat tradisional, dan belum rigid sehingga memungkinkan perusahaan untuk merespons setiap perubahan lingkungan bisnis, meluncurkan produk baru, dan merespon gerak pesaing.
2.       Flexibility
Dengan skala yang masih relative, perusahaan-perusahaan di posisi smart flanker pada umumnya sangat fleksibel dan memiliki capacity to change yang lebih baik dari perusahaan-perusahaan besar. Hal ini memungkinkan perusahaan-perusahaan smart flanker sangat opportunity driven sehingga dapat mengubah atau menambah lini bisnis mereka sesuai dengan kesempatan yang ada.
3.       Nothing to lose, no legacy
Umumnya perusahaan smart flanker belum memiliki warisan kesuksesan yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan besar. Hal ini memungkinkan perusahaan smart flanker tidak terpaku pada warisan kesuksesan dan dapat memaksimalkan kreatifitas yang mereka miliki.
4.       Offensive position
Perusahaan besar cenderung akan lebih focus untuk menghadapai pemain yang dominan. Karena itu lah perusahaan smart flanker memiliki keuntungan karena perusahaan besar akan lebih focus terhadap pemain lain. Apabila pemain dominan lebih bersifat defensive makan pemain smart flanker bersifat offensive. Hal ini membuat pemain smart flanker dapat melihat tititik-titik lemah mana dari pemain dominan yang akan diserang.
Sebelum kita ke strategi bagaimana pemain smart flanker untuk dapat bersaing dengan perusahaan besar, maka sebaiknya kita mempelajari terlebih dahulu prinsip-prinsip apa saja yang harus diperhatikan oleh pemain smart flanker yaitu berikut ini:
1.       Avoid confrontations
Pemain-pemain smart flanker harus menghindari berhadapan secara langsung dengan perusahaan-perusahaan besar karena pemain smart flanker tidak memilki kapasitas untuk bersaing secara langsung dengan perusahaan besar sebaliknya perusahaan besar akan dengan mudah menghancurkan pemain smart flanker. Pada umumnya pemain smart flanker akan memilih untuk menyingkir dan menyasar pasar yang sepi dari konfrontasi langsung dengan target pesaing.
2.       Move quickly and quietly
Pemain-pemain smart flanker harus bergerak cepat dan tidak terendus oleh perusahaan besar. Hal ini dilakukan agar pemain smart flanker dapat men-develop perusahaannya dan akhirnya dapat menyerang pemain besar dengan serangan yang mendadak dan mematikan sehingga perusahaan besar tidak memiliki cukup waktu untuk mempersiapkan diri.
3.       Don’t be threatening
Pemain-pemain smart flanker harus bergerak selembut mungkin dengan tidak membuat aksi yang dapat mengancam pemain besar. Pemain smart flanker harus membuat perusahaan besar tetap nyaman di comfort zone mereka sembari menyiapkan segala hal untuk menyerang balik mereka.
Setelah mengetahui keunggulan-keunggulan dan prinsip smart flanker, barulah kita berbicara mengenai strategi smart flanker untuk mengalahkan perusahaan besar. Rute strategis yang dapat di ambil oleh perusahaan smart flanker adalah sebagai berikut:
1.       Flank and create your own pond
Nah, walaupun tidak memiliki high local advantage dan kapasitas global best practice, strategi perusahaan-perusahaan smart flanker tidak boleh bertahan alias harus menyerang. Menyerang bukan secara head on tetapi dengan flanking yaitu dengan cara menyasar pasar yang tidak dilihat oleh pemain besar. Berikut adalah pola-pola yang umum digunakan dalam menjalankan strategi flanking:
a.      Creating a deadly value package
Disini pemain smart flanker harus menciptakan blue ocean market dengan menciptakan inovasi nilai. Pemain smart flanker harus pintar untuk membuat nilai-nilai mereka yang dijadikan fondasi perusahaan. Contohnya adalah D’cost dengan “mutu bintang lima, harga kaki lima” . Seafood dianggap sebagai kuliner mewah sehingga D’cost memutuskan untuk membuat seafood dengan harga murah tetapi dengan kualitas restoran berbintang. Hal ini menciptakan blue ocean market karena belum ada restoran yang menghidangkan seafood dengan harga yang murah. D’cost juga menciptakan nilai dimana sekarang masyarakat tidak perlu mengeluarkan uang banyak untuk seafood.
b.      Focused on uncontested arena
Perusahaan smart flanker lebih baik focus di pasar yang tidak disasar oleh pemain besar. Hal ini agar pemain smart flanker tersebut dapat menghindari konfrontasi langsung dengan pemain besar. Contohnya adalah traktor Quick. Traktor Quick fokus pada pengembangan simple hand tractor di daerah-daerah. Bermula di Yogyakarta yang kemudian secara agresif mulai menyerbu daerah-daerah pertanian lainnya. 
c.       Flanking through innovation
Salah satu keunggulan pemain smart flanker adalah kecepatan dan flekesbilitas yang mereka miliki. Hal ini membuat mereka cepat dalam merespon pasar dan juga mudah beradaptasi. Dengan begitu mereka dapat menciptakan kreatifitas dan berinovasi untuk mengambil ceruk pasar yang tidak diperhatikan oleh pemain besar. Hl tersebut dibuktikan oleh Kino yang menciptakan permen kopi Kino yang mengambil pasar permen lunak rasa kopi dan menciptakan ovale yaitu pembersih two in one dimana face cleansing cream dan face toner dijadikan satu.
d.      Guerilla strategy
Benar bahwa pemain smart flanker tidak boleh konfrontasi secara langsung. Dalam strategi ini, pemain flanker menyingkir ke daerah yang bukan menjadi focus pemain besar sembari menyiapkan kapasitas untuk menyerang balik. Hal ini yang dilakukan oleh MAK (produsen hospital equipment) pada tahun 2000. Sadar karena pada saat itu kalah dari perusahaan Jepang Paramount di Jakarta, MAK beralih ke rumah sakit yang berada di daerah-daerah sembari mengembangkan diri agar memiliki kapasitas yang cukup untuk berkonfrontasi secara langsung dengan pemain besar. Kini MAK siap menyerang balik Paramount dengan teknologi yang mereka miliki.
e.       Uncommon practices
Gaya khas yang dimiliki oleh smart flanker adalah menjalankanbisnis dengan ide-ide yang nyeleneh, sangat nyeleneh yang bahkan tidak terpikirkan oleh pemain besar. Hal ini dilakukan oleh Ranch Market yaitu supermarket yang menyasar masyarakat kelas atas dengan menyediakan kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan oleh konsumen kelas atas. Hal yang tidak dapat dilakukan oleh supermarket lainnya yang menjual produk-produk yang banyak dibutuhkan oleh semua kalangan masyarakat.
2.       Chase global frontier
Setelah strategi flanking berhasil maka langkah selanjutnya adalah dengan meningkatkan kapasitas mereka hingga menjadi global best practice karena perusahaan-perusahaan smart flanker tidak memiliki local advantage. Cara yang dapat ditempuh oleh pemain smart flanker adalah sebagai berikut:
a.      Organic strategy: build your own resources
Salah satu cara untuk dapat bersaing dengan pemain besar dan memiliki global best practice adalah dengan menumbuh-kembangkan sumber daya yang ada. Inovasi pada manajemen, teknologi, dan SDM menjadi kuncinya karena kebanyakan perusahaan global yang besar enggan diajak bekerjasama terkecuali pemain smart flanker ini memiliki kekuatan ampuh dan ekspertis yang unik. Contohnya seperti D’cost yang melayani konsumennya dengan menggunakan PDA (Personal Data Assistance) sehingga dapat melayani konsumen secara real time, dapat melihat menu yang tersedia dan stok yang tersedia, dan juga mengikis biaya percetakan.
b.      Alliance strategy: collaborate with global partner
Cara lain untuk menjadi global frontier adalah dengan bekerjasama dengan perusahaan global. Memang pada fakanya jarang perusahaan global yang ingin bekerjasama dengan perusahaan yang kecil tetapi tidak menutup kemungkinan hal tersebut bias terjadi. Bekerjasama dengan perusahaan globa memungkinkan perusahaan smart flanker ini meniru cara perusahaan tersebut dalam berbisnis.

1 komentar: